Bunuh Diri
Entah mengapa akhir-akhir ini aku melihat banyak sekali kejadian bunuh diri di TV. beberapa diantaranya dengan cara menjatuhkan diri dari gedung. Aku juga pernah tinggal di Bali yang konon angka bunuh dirinya termasuk terbesar di Indonesia. Memang, sewaktu di Bali aku sering sekali mendengar (bahkan melihat) berita bunuh diri, dari anak SD yang telat bayar SPP, cewek yang dihamili pacarnya, ibu-ibu yang ditinggal suaminya, bahkan ada juga turis yang terjun dari apartemen setengah jadi di pinggir pantai Kuta.
Di saat perenungan, aku jadi teringat dengan sebuah buku lama. Buku yang aslinya berbahasa Jepang dan sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris itu aku dapat dari seorang sahabat sehabis berkunjung ke luar negeri. Memang, buku tersebut sudah tidak di tanganku lagi karena dipinjam teman ..dan seperti biasa selalu lupa dikembalikan. Tetapi aku masih ingat banyak hal di buku tersebut.
Buku tersebut amat kontroversial, yaitu memuat ‘Tips Bunuh Diri‘. Ditulis oleh tiga orang sekaligus: seorang dokter ahli forensik, seorang polisi bagian kriminal, dan seorang psikolog. Angka bunuh diri yang cukup tinggi di Jepang adalah dasar utama buku tersebut ditulis. Tetapi entah mengapa.. setelah buku tersebut beredar di Jepang dan sempat menjadi best seller, justru angka bunuh diri di Jepang menurun.
Buku itu mengulas cara-cara bunuh diri yang biasa dilakukan oleh orang-orang beserta apa yang dirasakan dan dialaminya. Ada sekitar 150 cara buruh diri yang diulas disitu, tetapi untuk menghindarkan posting blog ini ‘makin ngeri’ dan ‘makin kontroversial’, saya hanya ungkapkan lima diantaranya saja. Dibawah ini adalah kata buku tersebut terhadap proses bunuh diri.
1. Bakar Diri
Bakar diri dinilai sebagai cara yang paling bodoh untuk bunuh diri. Seperti yang diketahui, 60% tubuh manusia terdiri dari air. Hal inilah yang membuat manusia sulit terbakar. Tidak percaya? coba lumasi kelingking dengan bensin dan bakarlah, maka kurang dari 2 menit api itu mati dengan sendirinya. Fakta membuktikan bahwa 90% orang yang membakar dirinya tidak mati, justru ia akan merasa sakit yang luar biasa saat dirawat di rumah sakit.
Memang pelaku tetap bisa mati, tetapi membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Itu pun jika apinya tidak mati lebih dulu. Pada saat 20 menit itu pelaku akan merasakan panas dan sakit yang luar biasa, bahkan saking sakitnya sering dijumpai pelaku tidak tahan dan berusaha memadamkan api saat proses berlangsung.
Kebanyakan orang gagal bunuh diri dengan bakar diri karena apinya sudah mati sedangkan orangnya belum mati. Pada saat pelaku ‘gagal mati’ inilah sakit yang amat sangat akan dirasakan, bergerak pun tidak bisa, apalagi melanjutkan proses bunuh diri. Pelaku tetap hidup karena seluruh organ tubuh masih normal, biasanya hanya kulit dan mata saja yang rusak karena api.
2. Potong Urat Nadi
Memotong urat nadi (biasanya di pergelangan tangan) adalah cara yang cukup bodoh untuk bunuh diri. Mayoritas orang bunuh diri dengan cara ini berharap bisa meninggal karena kehabisan darah. Tetapi hal ini cukup konyol, karena tubuh memiliki mekanisme untuk kembali memproduksi darah saat ada darah keluar. Sehingga pelaku akan ‘lama mati’ jika bunuh diri dengan cara ini, yaitu rata-rata sekitar 45 menit bahkan lebih.
Pada proses yang cukup lama ini pelaku akan merasa nyeri dan sakit yang luar biasa, pertama di tangan, lalu di sekujur tubuh. Berkurangnya jumlah darah secara drastis menyebabkan pelaku sangat kedinginan, lemas, dan kesemutan di sekujur tubuh. Biasanya juga disertai sakit kepala luar biasa karena berkurangnya transfer darah ke otak.
3. Minum Racun Serangga
Cara ini juga cukup bodoh. Pelaku akan mati dalam waktu agak lama, bisa lebih dari satu jam. Semua tergantung dari racun apa yang diminum. Biasanya pelaku merasa sakit luar biasa di perut, mual-mual, dan diare. Sakit kepala luar biasa juga akan dialami yang diiringi dengan lemasnya tubuh karena darah yang mengental. Seseorang yang mengalami ini biasanya tidak tahan lalu mulai mencari pertolongan.
4. Gantung Diri
Dalam beberapa kasus cara ini cukup efektif, tetapi tali yang digunakan harus cukup kuat begitu pula dengan simpulnya. Proses gantung diri biasanya memakan waktu 5 hingga 20 menit tergantung dari kekuatan fisik dan leher pelaku. Pada saat tergantung, pelaku akan mengalami sesak nafas dan sakit luar biasa di daerah leher dan tengkuk.
Setelah itu perut dan dada akan kejang karena diafragma berkontraksi dengan hebat untuk menghirup udara, dan ini sangat menyakitkan. Diafragma yang over kontraksi ini pula yang menyebabkan pelaku mengeluarkan sperma bahkan fases di duburnya. Secara refleks, pelaku biasanya tidak tahan lalu mencoba melepaskan diri, sekalipun sudah terlambat.
5. Menjatuhkan Diri
Dalam beberapa kasus, cara ini juga cukup efektif. Tetapi sebaiknya pelaku menjatuhkan diri dari ketinggian lebih dari 20 meter atau setara dengan gedung 5 lantai. Diusahakan pula dasar lantai terbuat dari bahan keras, seperti semen atau beton. Lantai dari tanah, air, sungai, atau rumput, apalagi yang ada pohonnya harus dihindari karena bersifat elastis dan meredam benturan.
Yang membuat repot, agar efektif pelaku harus jatuh dengan posisi kepala di bawah. Posisi ini sangat sulit terutama bagi orang yang tidak terlatih untuk terjun bebas. Berat kepala lebih ringan dari tubuh sehingga kepala cenderung terdorong ke atas pada saat melayang. Jika tidak percaya bisa ditanyakan pada atlit loncat indah atau penerjun.
Posisi yang tidak sempurna saat terjun menyebabkan pelaku tidak mati seketika saat terjatuh di lantai dasar, sering didapati pelaku masih bernafas 1 hingga 10 menit sesudah jatuh. Sering dijumpai pula pelaku masih berusaha menggerak-gerakkan tubuhnya, mengerang, bahkan berteriak sekalipun tulang-tulangnya remuk, dan ini tentu sangat menyakitkan.
Lebih sakit lagi jika ternyata pelaku tersebut menjatuhkan diri dari ketinggian yang tidak seberapa, biasanya hanya tulang-tulang tertentu saja yang patah dan organ-organ tubuhnya masih normal. Karena tidak mati maka pelaku akan segera ditolong oleh orang-orang di sekitarnya. Cerita selanjutnya bisa ditebak, sakit yang amat panjang akan pelaku rasakan saat dirawat di rumah sakit.
—————————————–
Kesimpulan yang dapat ditarik: apapun caranya pelaku bunuh diri selalu mengalami rasa sakit yang luar biasa saat menjelang ajal.. bunuh diri bukanlah proses yang gampang dan enak, tetapi cukup beresiko dan sangat menyakitkan. Apalagi jika rencana tersebut ‘gagal’, sakit dan derita yang dirasakan dapat berkepanjangan bahkan permanen. So.. mending hidup ajalah.
(Maaf jika posting kali ini dirasa cukup berbeda dan kontroversial.. semoga bisa menjadi inspirasi dan motivasi.. untuk membuat hidup lebih hidup.. atau setidaknya lebih berwarna..)
.
meskipun posting kali ini terkesan “horror” tapi tetap ini sebuah pelajaran untuk kita semua bahwa bunuh diri itu bukan sesuatu yang menyenangkan…..dan bukan jalan keluar dari suatu masalah!!!!!
sipp
bener bgt mas, saya sendiri juga seorang dokter, bunuh diri itu sakit banget rasanya.
sedikit cerita, Bbrp tahun lalu, saya pernah menolong korban bunuh diri juga, dia mungkin ingin menabrakkan diri dgn kereta api, tetapi mungkin karena takut tiba2 dia mengurungkan niatnya saat kereta melintas,dia mencoba menghindar, tapi sial, kakinya tetap terlindas kereta, akibatnya dia luka cukup parah dan harus kehilangan kedua kakinya sampai sekarang.. 🙁
bunuh diri dilaknat Sang Pencipta
hiiiiiiii ngeri
Nice post bang..
Menurut saya bang…bunuh diri memang perbuatan yg tak baik … Tapi mungkin dgn banyaknya buku yg mengulas tentang ini memungkinkan pengecilan angka bunuh diri …
semakin banyak jiwa2 yg rapuh
semakin menghimpit keadaan menghancur tubuh
bunuh diri saat hari lelah dan keruh
lalu bersimpuh
dalam penyesalan yg utuh
bunuh diri memang menyakitkan . . .
salam sobat
iya percuma bunuh diri,, menjatuhkan diri dari ketinggian yg tidak seberapa,,tulang2 hanya patah tidak jadi mati…malah malu yg didapat.
makanya jangan bunuh diri,,,nanti arwahnya ngga diterima oleh ALLAH SWT.
mungkin kurangnya bekal iman mereka, kita tau kalo bunuh diri itu di larang oleh Agama, dan tidak bakal di terima di surga nantinya 😀
justru dengan membaca tulisan ini, orang orang desperando semakin terpacu ut cari cara yg lebih efektiffff dan efisien, dan sepertinya itu dengan cara gulotine kali yak wkwkwk
Terserah gimana modus operandinya, yang pasti Bunuh Diri itu dilarang dalam agama, itu menunjukkan keputus asaan. Matinya masuk neraka…
bunuh diri ama pembunuhan karakter itu sama ga sih?
Menyindir masyarakat Bali yang memang hobi banget bunuh diri,, salah satunya saya.. hahahhaa!
(masa lalu – lewatttt)
Satu info lagi, orang yg bunuh diri akan tetap begitu, sampai 7 kali reinkarnasi…..!!!!!
Dan tempat mereka, langsung terobos neraka lapis 18, keluarnya… nunggu sampe matahari enggan terbit lagi…
tips yg enggak banget deh. hiiii…..
artikel ini membuat saya makin takut bunuh diri, thanks 🙂
aku pilih yg mana yaahh???
aku mau hidup ajah mas..
habis sakit semua..
Buku yang dari Jepang itu tampaknya ngga terlalu lengkap. Ada cara mati yang enak dan sangat cepat. Dengan makan cyanida. Ini biasa dibawa oleh para agen rahasia. Dijamin mati dengan cepat (maksimal 10 detik) dan tidak tersiksa.
Salam.
wahwah….
bunuh diri…
serem akh…
lagi tren kali yah sekarang2 ini, karena sering tampil di News banyak banget..!
kacau nih mental anak bangsa kita,,
Colek dikit akh… hehe
Bunuh diri jadi trendsetter penyelesaian masalah diri.
wah2,,,baca depan2 langsung berminat,q save neh halaman,q baca waktu di kosan,,salam kenal mas
adoh..seremnya, dikasih rinciannya segala ya.
bunuh diri bukan cara yang tepat buat menyelesaikan masalah. Ok, akhirnya masalah di bumi selesai, lalu bagaimana masalah dengan Tuhan kelak, saat Tuhan meminta pertanggungjawaban tindakan perilaku bunuh diri itu?
Walah kok ada buku yang mbahas gituan ya??? ngajarin bunuh diri maksudnya???
haddiirr mas…
salut buat ketiga penulis mas, mereka sangat jeli melihat situasi. biasanya orang kalo dicegah justru malah nambah, tapi kl dicritain detailnya.. malah ditunjukin cara2nya n resiko yg diambil pada saat gagal.. mereka akan takut sendiri..
salut juga buat mas yg pernah baca, py kopinya nggak..?? minta dong…
cu…
Wah bunuh diri ada tips nya juga ya. Tapi tetap saja semua menyakitkan sob.
sereeeemmm iihh.. aku ga mau bunuh diri aahh… aku belum mau mati,, aku kan belum lulus kuliah, belum kerja, belum nikah, belum punya anak (yaiyalaahh..!!)
hehe.. komen ga jelas lagi deh diriku ini :p
kalau dilihat..biasanya yang melakukan bunuh diri itu semuanya tertimpa masalah, yang baginya sangat berat, hingga merasa dirinya tidak berguna lagi hidup di dunia ini… sayang, pada saat-saat itu, akal sehat sudah tidak berfungsi… hanya pihak ke dua tentunya yang sangat berpengaruh..
root cause-nya apa ya ?
moga nggak ada lagi orang bunuh diri….mungkin nggak ya….
weh. Lengkap caranya buat bunuh diri.
wah bunuh diri juga ada caranya ya ..??
hahahaaa..
success mas… 😀
wuih sekarang lagi hebohnya mas joddie, masalah ini……..kira kira ada solusi apa ya mas?
Mariska masih perawan kak, nggak mau bunuh diri maupun membunuh orang lain. Takut besok di akheratnya.
Sampean kok malah ngasih tips untuk bunuh diri to mas? Gimana kalau yang mbaca ada yang nginget waktu ada masalah pelik lalu inget tips ini? 😆
Masih ada satu mas, menembakkan dirinya, termasuk lagi nyemplung sumur dan nyemplung kali. Ini juga banyak. 😆 😀
Trims atas share-nya, Mas Jodi. Mungkin karena gambaran kengerian bunuh diri di buku tsb yang justru bikin angka bunuh diri menurun di Jepang. Yah, apapun caranya, bunuh diri tetap perbuatan bodoh to? So, mari jadikan hidup lebih hidup! 🙂
waduh….kacau ne…
dosa tanggung sendiri ya…
he..he…he…
salam
Cara-cara bunuh diri di atas, memang malah membuat orang segen buat bunuh diri. Pantes aja di Jepang angka bunuh dirinya sempet turun karna buku ini.
waduh bos…
jangan bunuh diri donk
hehehehehe
membunu dirri,
mungkin karena seseorang lupa
TUJUAN HIDUP
Apapun alasannya, bunuh diri bukanlah jalan keluar terbaik. Tapi tipsnya boleh juga untuk membuat orang berpikir dua kali buat bunuh diri..
dalam hukum Islam, yg mati karna bunuh diri itu ndak akan diterima di akhirat sampai tiba waktunya dia benar2 mati
wakh menakutkan juga yah…hmmmm judulnya bikin merinding nih
Ich…ngeriiiiiiiiiiiii
Masak bunuh diri di TV? wekeke…
sangat merugi sekali orang-orang yang bunuh diri itu!
Wah kalau terjun diri kudu kepalanya dulu agak susah ya, butuh latihan dulu beberapa kali, agak pendaratan bisa sempurna kepala duluan. hehe Tapi jangan donk! Naudzubillahimidalik!
jadi inget waktu tetangga ku bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya sendiri, kejadian itu ku saksikan sendiri,,dari mulai dia sekarat hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Orang tuanya bilang dia stress karena di tinggal pacar…picik banget kalo ada orang sampai bunuh diri hanya gara2 itu….padahal orangnya ganteng..kok ya bukannya cari pacar baru gitu…
dunia emang sudah aneh….
mudah2an kita yang waras gak ikutan aneh…
orang bunuh diri karena mereka tidak punya semangat hidup lagi…ya gitu deh akhirnya
setuju mas ama kesimpulannya… 🙂
Bunuh Diri, kadang jadi malu diri,
walaupun kehendak manusia bunuh diri tapi kehendak TUhan dia masih hidup ya tetep hidup.
Tapi kadang memang saat dilanda pikiran suntuk, kita ga mampu berpikir jernih
satu2nya yang terpikir adalah mengakhiri hidup
Iiiiih kok serem bangetz ya bukunya…….
emang beneran ada ya buku kayak gitu?….
and, kok gak dimarahi ma pemerintah?…