Tips Kehidupan
10 Kalimat Wajib Diwaspadai
Saya sering mengamati kehidupan dan suka mengamati bagaimana orang-orang saling berinteraksi, saling memberi kalimat penyejuk hati, entah interaksi verbal, maupun tulisan di berbagai media sosial (Facebook, twitter, dsb). Agak berbeda dengan yang lain (mungkin), struktur otak saya lebih suka memperhatikan apa yang tersirat dari pada hanya sekedar mendengarkan apa yang meluncur dari mulut (atau tulisan) guru-guru besar tersebut.
Sempurna Tanpa Cacat
Tanpa cacat? sempurna? Hmm.. mungkin itu yang dicari atau justru menjadi tujuan dari hidup seseorang. Orang yang memulai wirausaha atau usaha kecil, tentu ingin bisnis perdagangan tersebut berjalan sempurna dan bisa mendatangkan kekayaan. Seorang seniman juga selalu berharap semua karyanya bisa sempurna tanpa cacat. Perfeksionis sering disebut sebagai sifat yang melekat pada seseorang yang selalu ingin semuanya sempurna. Tapi apa kesempurnaan itu? mungkin beberapa larik cerita di bawah ini
Don’t Judge a Book by Its Cover
Semua pernah mendengar judul di atas. Termasuk aku tentunya. Aku sering menemukan bagaimana rentetan kata-kata “Don’t judge a book by its cover” tersurat di berbagai buku, ceramah, bahkan wikipedia. Wikipedia? yup, menurut wikipedia kata-kata itu bermakna “don’t determine the worth of something based on its appearance” alias jangan menilai sesuatu berdasarkan tampilannya. Memang, benar atau salahnya ungkapan ini tentunya sangat objektif, bahkan subjektif.. mungkin juga subversif (???). Anyway, beberapa waktu lalu aku menemukan penegasan yang lebih dalam dari
Lima Puluh Km/Jam
Maaf, hanya itu yang bisa aku ucapkan setelah membiarkan Cerita Inspirasi tertidur untuk beberapa waktu. Yup, terhitung lebih dari dua bulan aku alpa untuk meninggalkan kata-kata di sini. Kesibukan memang menjadi faktor utama: pekerjaan rutinku ditambah membanjirnya garapan gravisware.com membuatku ruang waktuku makin sempit. Huff.. anyway, setidaknya aku bisa kembali meluangkan waktu. Untuk membuka pertemuanku kembali dengan dunia bloging, malam ini aku ingin posting beberapa baris kata karya sahabat yang mampu memberi sedikit pencerahan di tengah derunya
Cara Mendapatkan Pria Kaya
Seorang gadis cantik membuat surat dan mengirimkannya ke sebuah majalah terkenal. Gadis tersebut sangat cantik dan sangat populer di lingkungan sekitarnya. Beberapa pria ganteng pernah mencoba untuk menikahinya tetapi selalu ditolak. Tampaknya, gadis cantik tersebut menginginkan seorang pasangan yang ‘seimbang’ dengan kecantinkannya, yaitu seorang pria kaya. Karena dianggap unik dan bisa memberi tantangan bagi yang membacanya, maka majalah terkenal tersebut lalu memuat tulisan itu dengan judul “Apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan pria kaya?”. Demikian surat gadis cantik tersebut:
Canting
Canting adalah sebuah pena tembaga yang digunakan untuk menorehkan cairan lilin pada kain -saat batik dibuat. Setelah nyamplung terisi malam cair, canting ditiup dengan rasa oleh pemiliknya – lalu.. dengan berirama canting mulai membentuk pola-pola cantik di atas kain mori putih. Pola-pola yang nantinya membentuk sebuah daerah pada kain.. mana yang boleh berwarna dan mana yang tidak -disaat nanti kain mori itu dicelup dalam tinta.
Canting bukan sekedar pena untuk menulis – lebih dari itu, canting adalah alat pelukis. Sebuah alat untuk membuat kain polos menjadi berwarna – dengan berbagai karakter soga – yang kelak menjadi ciri dan kebanggaan pemakainya. Jalur-jalur lilin pada kain yang tergores oleh cucuknya menjadi sebuah tanda kepada tinta bahwa daerah itu dilarang untuk dirasuki warna..