The Luck Factor
Di posting ini aku mo cerita tentang sebuah buku…
Beberapa hari lalu ada seorang temen yang baru pulang piknik dari luar negeri. Ia memberiku oleh-oleh buku sebuah buku yang berjudul “The Luck Factor”, tulisan dari seorang psikolog Max Gunther. Aku coba baca, dan ternyata aku banyak nemu pemikiran-pemikiran keren penulisnya. Bukan hanya ‘pemikiran’ belaka, karena buku ini adalah hasil riset psikologi dia selama beberapa tahun.
Dalam buku ini, Max Gunther memaparkan hasil penelitian-penelitiannya tentang keberuntungan. Tahukah keberuntungan itu apa? ‘beruntung’ itu berbeda dengan ‘sukses’. Tetapi keberuntungan adalah salah satu faktor utama yang bisa membawa seseorang menjadi sukses atau gagal.
Orang yang sudah giat bekerja, terus belajar, pantang menyerah – tetapi tidak beruntung – biasanya tetap sulit untuk sukses. orang yang memiliki keberuntungan biasanya lebih ‘dekat’ dengan kesuksesan.
Max Gunther mengartikan ‘beruntung’ adalah sebuah kejadian mendadak – yang mampu merubah hidup kita menjadi lebih baik – dengan cara-cara yang tidak masuk akal.
Contohnya adalah ketika saat kita menemukan uang di jalan; saat tiba-tiba bertemu pejabat yang mau memberi pekerjaan; menang undian; tidak sengaja ‘menabrak’ cewek cantik, seksi, baik hati, kaya raya – yang kelak menjadi istri kita.. (wuih… pengeeen) dan sebagainya. Orang yang sering mengalami kejadian-kejadian seperti ini akan disebut sebagai ‘orang beruntung’.
Dalam penelitiannya, Max Gunther membandingkan dua kelompok orang, yaitu orang-orang yang ‘tidak beruntung’ dan orang-orang ‘beruntung’. Dia lalu meneliti cara hidup, cara pikir, kebiasaan, hingga sifat-sifat dari dua kelompok orang itu.
Dia menemukan kesimpulan yang fantastis, ternyata orang-orang yang ‘beruntung’ memiliki karakter yang sangat berbeda dengan orang-orang yang ‘tidak beruntung’. Orang yang beruntung biasanya :
- Rajin
- Melakukan sesuatu dan bekerja secara sungguh-sungguh demi kepuasan batin, bukan sekedar demi uang saja.
- Suka menolong dan punya fokus yang besar terhadap kehidupan di sekitarnya.
- Positive thinking
- Selalu kelihatan bersemangat dan tidak mudah menyerah
- Punya idealisme, tidak plin-plan, selalu mantap dengan keputusannya.
- Percaya diri
- Sabar, tahu betul bahwa tidak semua hal bisa dipersingkat, sadar bahwa ada tahap-tahap tertentu untuk dapat meraih sesuatu.
Sedangkan orang-orang yang kurang beruntung biasanya :
- Suka menyepelekan.
- Bekerja cenderung karena uang atau imbalan. Jika tidak ada uang atau imbalan dibalik sebuah pekerjaan/aktivitas , ia akan menghindarinya.
- Mementingkan diri sendiri dan enggan berfokus pada orang lain.
- Negative thinking atau malah terlalu positive thinking.
- Bingung memutuskan sesuatu, dan lebih percaya keputusan orang lain dari pada keputusannya sendiri.
- Mudah putus asa atau malah terlalu percaya diri (baca: nekat).
- Tidak sabaran, mengharapkan semuanya segala praktis dan cepat saji.
Di buku ini sebenarnya masih banyak analisa dan kesimpulan-kesimpulan lain yang tidak mungkin ditulis semua di blog ini. Penelitian yang dia tulis di buku ini juga tidak cuma satu kali saja, melainkan melalui banyak eksperimen dengan sampel yang berbeda-beda, tetapi semua penelitian itu mengacu pada sebuah kesimpulan yang sama :
Keberuntungan bukan sekedar nasib, keberuntungan tidak hanya datang begitu saja, melainkan bisa ‘diciptakan’ oleh manusia itu sendiri.
—
kalau mau tahu lengkap, cari aja bukunya. Tapi aku sendiri nggak ngerti apakah buku ini ada yg versi bahasa Indonesia atau tidak.
Aku coba search di Google, dan ternyata Amazon.com jual buku ini. Kalau mau beli The Luck Factor di Amazon, silahkan aja klik di sini .
25 Komentar di “The Luck Factor”
Apakah jika saya selalu positive thinking bisa dibilang kurang beruntung…
Namun saya menikmati hal ini terjadi pada diri saya…
aku selalu merasa beruntung kalo datang kemari
@ Pandu : yg sabar ya om..
@ attayaya : makasih yaa..
Moga sukses dan keberuntungan sentiasa muncul dalam diri kita.
analisa dan penelitian yang bagus, tetapi aku masih belum bisa menerima… hehehe… keberuntungan ga bisa diciptakan, keberuntungan cuma datang pada mereka yang beruntung… 😀
@ Kak Long : Amiiiinn…
@ Innoreload (alias ‘photo manipulation’ .. he.. he.. )
Memang sih.. saya juga merasa ‘rumus keberuntungan’ memang lebih rumit dari analisa di atas.. tapi nggak ada salahnya kan mencoba ‘belajar’ agar menjadi orang beruntung? 😉
Semoga keberuntungan berpihak padaku..
Merci sudah maen ke Blog aku
JOOOOOOOOOOOOOOOOOOSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS
Ehm, resensi yang memikat bro, aku jadi pengen punya bukunya. Kira-kira dah ada di Indonesia nga ya?
lam nal ^^
aku udah baca bukunya… memang itulah yg akan terjadi kalo kita menjadi manusia positif!!!
hidup positif!!!
saya beruntung bisa main ke sini
inspiratif sekali, keberuntungan demi keberuntungan berarti bisa didekati dengan pembiasaan mengikuti karakter orang-orang yang beruntung ya?
saya percaya keberuntungan dapat di buat, karena hidup kita selalu ‘by design or by accident’ jadi rancang hidup kita untuk beruntung dg mengubah mind set kita terlebih dahulu, dg selalu bersyukur apapun yg terjadi hal tsb adalah yg terbaik buat kita, oce boss…
Salam Damai Sejahtera,
Perkenalkan nama saya Mr. Bagus. Terima kasih ada media sharing mengenai Luck Factor seperti ini. Tentu, sebagaimana Mas Lutvi diatas, saya juga pernah mengikuti training yang lumayan investasinya tersebut. Tapi Alhamdulillah, saya juga mengalami banyak perubahan secara signifikan setelah menerapkan prinsip-prinsipnya. Mengenai harga yang mahal sepertinya jadi sepadan karena saya meyakini bahwa Harga Tidak Pernah Menipu. Akhirnya saya berubah lebih baik, mulai dari di pertemukan dengan istri yang baiknya luarbiasa, mertua yang penuh pengertian, pekerjaan yang memadai, dan teman teman yang bersahabat. Waktu itu trainingnya 3 hari, apalagi ada jaminan kalau tidak berhasil, uang dikembalikan 100 %. Jadi akhirnya saya coba ikut dalam training tersebut. Alhasil dalam implementasi 7 minggu saya mengalami perubahan hidup ke arah yang lebih baik. Juga dapat bonus mengenai cara penyembuhan tanpa obat untuk masalah fisik dan emosi.SEFT namanya. Yah itu sedikit pengalaman saya, jika mau berbagi pengalaman hubungi saya saja di 0818991915. Salam Perubahan kearah yang lebih baik dan Benar.
Dari Mr. Bagus
sebenarnya sejak kita dilahirkan kita sudah beruntung karena banyak sekali calon2 bayi yg tidak bisa dilahirkan dg alasan apapun, jadi intinya definisi beruntung itu tergantung dari cara kita mensyukuri nikmat tuhan kali yaaa^^
gan, bukunya masih ada ?
ane boleh minjem gak gan.
penasaran pengen baca bukunya gan.
sorry.. 🙁 bukunya dipinjem temen dan (sepertinya) gak dikembalikan.. hiks..
ada buku berjudul sama tapi penulisnya beda: The Luck Factor by Prof.Dr. Richard Wiseman
Saya seuju, bila faktor ‘keberubtungan’ itu ada, dapat diciptakan & dapat ditularkan. Ada pepatah bilang “bergaulah dengan penjual parfum, maka kau akan kecipratan wangi-nya…
benar2 menginspirasi,, semoga tidak pernah bosan untuk menulis cerita inspiratif selanjutnya… 😀
mau beruntung,ya jalani semua yg baik2 seperti tuntunan agamanya masing2,..dan jauhi semua yg dilarang,….semua kalo sudah kita lakukan,otomatis kita pasti menjadi hambayg “BERUNTUNG”
hebattttt hebatttt.,cippppp
beruntung….
artinya yang punya untung.
sama seperti beruang
artinya yang punya uang. kalo uang bisa dicari maka untung juga bisa dicari. so, mari cari uang dan untung
Nice gun ane jadi pingin baca bukunya
pak wan bkin ktwa sya z…
so,bner bget tuh…kbruntungan bsa kta cari..dan brtndak.mksih byk mr.agus inspiratif bget pnglmannya.cerita inspiratif jgn plit donk,,,hehe sruh kmblikan tuh bkunya.gk brtnggung jwb yg pnjam.